Dampak adanya Virus Corona Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat
Nama : Nita Purnamasari
NIM : 180910302003
Dunia saat ini tengah di gemparkan dengan virus Corona, virus yang mulai di kenal pada akhir November 2019 lalu masih menjadi sumber ketakukan masyarakat hingga saat ini. Menurut WHO virus Corona adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewann. Jika manusia sudah terjangkit virus Corona dapat menyebakan masala pernafasan, mulai dari flu biasa hingga masalah pernafasan yang lebh parah lagi bahkan bisa mengakibatkan kematian. Virus inni masih berhubungan dengans Middle East Respiratory (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang merebak pasa tahun lalu. Corona merupakan virusnya, sedangkan nama dari penyakit yang di timbulkan akibat inveksi virus Corona, WHO menyebutnya dengan Covid 19, dan saat ini istilah covid 19 sudah sangat familiar di dunia.
Pada November 2019 data dari pemerintah, seorang penduduk Hubei menjadi orang pertama dengan Covid 19 pada 17 November 2019 (Kompas.com, 2020). Sejak17 November 2020 hingga saat ini terus terjadi kasus pasien Covid 19 baru setiap hari nya. Semakin meluasnya virus Corona hingga telah menjalar ke negara-negara lain, hingga pada rabu 11 Maret 2020 tercatat ada 118 negara yang sudah mengkonfirmasi adanya kasus Covid 19. Pada hari itu juga WHO telah meningkatkan status virus Corona menjadi pandemi global. setelah di tetapkannya virus Corona sebagai pandemi WHO meminta kepada seluruh negara untuk melakukan beberapa hal. Pertama mengaktifkan dan meningkatkan mekanisme tanggap darurat, kedua berkomunikasi dengan publik tenteng risiko dan bagaimana mereka dapat melindungi diri sendiri, yang ke tiga adalah menemukan, memisahkan, menguji, dan mengobati setiap kasus covid 19 dan melacak setiap kontak yang berkaitan.
Gejala-gejala awal dari inveksi virus Corona pada umunya terlihat seperti penyakit biasa, yaitu deman, batuk, pilek, lemas dan nyeri. Gejalanya bersifat ringan namun terjadi secara bertahap. Terjadi juga kasus dimana gejala-gejala tersebut tidak di rasakan oleh pasien positif Corona. Covid 19 lebih berbahaya ketika orang yang terinveksi adalah orang tua dan mereka yang memiliki maslaah kesehatan yang serius seperti tekanan darah tinggi, masalah penyakit jantung atau diabetes lebih memiliki risiko yang besar di bandingka dengan mereka yang tidak memilii riwayat penyakit berbahaya lain. Saat ini muncul gejala baru virus Corona, ahli perancis mengungkapkan bahwa virus Corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala berupa kulit kemerahan yang terkadang manyakitkan serta menyebabkan gatal (KOMPAS.com, 2020). Bahkan gejala baru tersebut bisa muncul tanpa di sertai oleh gejala gangguan pernnafasan. Selain itu ada laporan bahw gejala virus Corona di tandai dengan hilangnya bau dan rasa pada indra pengecap. Gejala-gejala tersebut mulai di rasakan di hari ke lima inveksi.
Menurut WHO virus Corona menyebar dari orang ke orang melalui tetesan air dari mulut atau hidung yang di tularkan melalui batuk atau menghembuskan napas. Tetesan air tersebut kemudian jatuh ke benda yang di sentuh orang lain. Kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mata.Virus corona dapat hidup di benda, jadi ketika benda tersebut di sentuh oleh orang lain maka kemungkinan orang tersebut juga bisa terinveksi virus Corona (CNBC Indonesia, 2020). Meskipun penularan virus Corona begitu cepat dan saat ini sudah semakin meluas, tetapi orang yang terinveksi virus Corona masih bisa sembuh dari penyakit ini.
Untuk Indonesia sendiri hingga pada 9 Juni 2020 tercatat 33.076 orang positif Corona, untuk jumlah pasien yang sembuh dari virus ini adalah 11.414, sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 1.923 orang. Untuk jumlah ODP di Indonesia sebanyak 38.394 orang dan PDP 14.108 orang (Kompas.com, 2020). Pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai penyebaran Corona dengan manghimbau masyarakat untuk melakukan physical distance, stay at home, menggunakan masker kain ketika bepergian dan penyemprotan disinfektan, serta beberapa daerah telah menetapkan kebijakan PSBB. Untuk menangani pasien Covid 19 ada lebih dari 800 rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Rumah sakit rujukan tersebut memiliki fasilitas ruang isolasi. Selain 800 rumah sakit tersebut, pemerintah juga juga mengoprasikan rumah sakit dadakan, yaitu rumah sakit darurat (RSD) Covid 19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, dan Rsud Covid 19 pulau Galang Batam, Kepualuan Riau.
Karena adanya virus Corona yang mengancam kesehatan manusia, maka cara yang dianjurkan oleh pemerintah untuk memurus rantai penyebarannya adalah dengan menerapkan Physical Distance. Physical distane adalah menjaga jarak fisik minimal 1 meter untuk mengantisipasi penularan virus corona. Selain physical distance anjuran lainya adalah stay at home. Physical distance dan stayat home membuat gerak sosial manusia menjadi sangat terbatas. Sebelum adanya Covid 19 bertemu secara langsung merupakan suatu hal yang biasa, tetapi saat ini kermunan massa merupakan suatu hal beresiko untuk tertular virus Corona.
Satu-satu nya cara yang bisa di lakukan untuk tetap berinteraksi dan berkomunikasi adalah melalui daring. Masyarakat tetap bisa menjalin komuniasi secara virtual untuk menjaga hubungan silaturahmi dengan baik. Tetapi cara ini terkadang mendapat kendala yang di sebabkan oleh beberapa faktor, salahh satunya adalah ganguan signal dan jaringan. Kurang lengkap rasanya jika berkumpul hanya secara virtual, karena sebelumnya kita sudah sangat terbiasa untuk berinteraksi secara langsung baik dalam acara formal maupun informal. Semenjak adanya virus Corona sangatlah membatasi gerak sosial untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang untuk bertemu secara langung. Banyak kegiatan yang harus di tunda bahkan harus di batalkan karena kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk melangsungkan acara tersebut.
Salah satu nya adalah acara resepsi pernikahan, beberapa ada yang memilih untuk tetap melangsungka ijab kabul secara sederhana, beberapa di antaranya lebih memilih untuk menunda pernikahan hingga Covid 19 berakhir agar bisa melangsungkan resepsi yang mereka inginkan. tidak hanya resepsi pernikahan saja yang tidak boleh di adakan selama ada Covid 19, acara tahlilan dan melayat ketika ada teman atau sanak saudara yang meninggal juga tidak di perbolehkan. Hal tersebut cukup membuat masyarakat merasa bingung dengan sitausi semacam ini karena sejak dahulu budaya bangsa Indonesia adalah melayat ketika ada teman atau saudara yang meninggal tetapi saat ini satu-satu nya hal yang bisa di lakukan adalahh mendoakan dari rumah dan tidak bisa datang melayat.
Kebingungan dan kerisauan masyarakat juga terjadi pada bidang ekonomi. Dimana saat ini yang bisa di lakukan adalah Work Form Home (WFH), bagi pekerjaan tertentu yang bisa menerapkan WFH tentunya tidak akan merasa pusing untuk tetap bekerja di tengah pandemi ini. Tetapi di sisi lain tetap ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa di lakukan dengan WFH, salah satu nya adalah pedagang di sektor ekonomi skala kecil dimana kebanyakan adalah pedagang yang mayoritas orang tua yang kurang menguasai tentang bisnis online. Pedagang kecil tersebut tidak bisa berjualan karena adanya virus Corona telah menyebabkan aktivitas ekonomi pedagang kecil berhenti karena adanya pembatasan orang dan barang.
Sedangkan untuk kegiatan ekonomi skala besar contohnya pabrik juga harus berhenti karena proses produksi yang biasanya di lakukan oleh banyak buruh pabrik harus di liburkan karena anjuran physical distance dari pemerintah sebagai usaha untuk memutus peresebaran virus Corona. Menteri keuangan Indonesia Sri Mulyani menyatakan kalau dampak virus Corona ini lebih parah dari yang terjadi pada krisis global 2008 lalu. Karena krisis global pada tahun 2008 terjadi karena dipicu oleh lembaga keuangan, jadi dampaknya mungkin hanya di rasakan oleh lembaga keuangan seperti pasar modal dan perbankan (Kompas.com, 2020).
Jika masalah ekonomi ini di biarkan begitu saja maka nasib rakyat Indoneisia yang berada pada kelas bawah akan sangat mengerikan dan begitu menderita, karena setiap harinya pasti ada pengeluaran yang untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi tidak ada pemasukan karena mereka tidak bekerja. Bagi mereka yang berada di kelas atas mungkin ini bukan masalah besar karena pastinya mereka punya banyak dana untuk tetap tinggal di rumah selama masa physical distance ini tanpa bekerja.
Permasalahan sosial lainya yaitu adanya diskriminasi terhadap mereka yang berstatus ODP, PDP, dan yang telah di nyatakan Positif Corona. Terkadang masyarakat merasa terganggu dengan keberadaan mereka dengan status-status tersebut. masyarkat cenderung menjauhi dan menjadikan mereka dengan status tersebut sebagai bahan perbincangan. Hal tersebut sama saja dengan melakukan diskriminasi. Menjauh seharusnya hanya dalam arti menjaga jarak fisik saja, bukannya mendiskriminasi dan menganggap kalau Covid 19 merupakan aib yang sangat buruk. Meskipun menjauh secara fisik, tetapi bukan berarti memutuskan hubungan sosial, masyarakat bisa tetap menjalin interaksi melalui daring dan bisa memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada pasien Covid 19 bukannya malah mengucilkan mereka.
Selain itu saat ini masih sering terjadi diskriminasi terhadap jenazah yang di nyatakan meninggal karena Covid 19. Penolakan terhadap jenazah pasien maupun tenaga medis yang meninggal akibat terinveksi Corona, hal tersebut bersifat kurang kemanusiaan karena biarpun sudah dinyatakan positif Covid 19 mereka tetaplah bagian dari masyarakat itu sendiri seharusnya mereka memilki sikap prihatin dan berbelasungkawa kepada keluarga yang di tinggalkan bukannya malah mendiskriminasi jenazah. Kasus yang lebih parah lagi adalah penolakan terhadap jenazah tenaga medis, dimana mereka bisa terinveksi virus karena membantu mengobati pasien covid 19. Tenaga medis merupakan garda terdepan dalam memerangi virus Corona ini, selayaknya masyarakat menghargai jasa mereka serta tidak berbuat diskriminasi terhadap jenazah tenaga medis yang meninggal karena Covid 19.
ketika jenazah sudah terkubur di dalam tanah maka virus juga akan mati karena sel dalam tubuh sudah mati, serta para petugas yang menguburkan jenazah sudah memahami protokol tentang pemakaman pasien covid 19 (Kompas.com, 2020). Seharusnya dalam hal ini pemerintah lebih giat dalam memberikan informasi tentang jenazah pasien Covid 19 yang tidak akan meluar ke masyarakat sekitar daerah pemakaman karena penguburan jenazah sudah sesuai dengan protokol penguburan jenazah Covid 19, jadi masyarakat sekitar tidak perlu takut tertular Covid 19 dari jenazah yang di kuburkan. Jika sosialisasi atai informasi tetang hal ini sudah di lakukan tetapi tetap ada penolakan terhadap pasien Covid 19 maka pemerintah perlu mengambil tindakan hukum bagi mereka yang menolak jenazah pasien Covid 19.
Adanya virus Corona juga menghambat masyarakat untuk melakukan mudik. Mudik sudah menjadi tradisi bagi masyarakat saat menjelang lebaran, biasannya bagi mereka yang merantau keluar kota akan pulang ke kampung halaman ketika sudah mendekati hari lebaran. Untuk lebaran tahun ini terpaksa banyak yang tidak bisa mudik karena terhalang oleh virus Corona. lebaran tahun ini begitu berbeda dari hari raya sebelum-sebelumnya, karena masih adanya virus Corona dan masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan arahan untuk memutus persebaran virus Corona. Momen lebaran begitu terasa sepi karena tidak bisa berkumpul dengan teman dan saudara.
Daftar Pustaka
CNBC Indonesia. (2020, maret 16). Apa Itu Virus Corona dan Cirinya Menurut Situs WHO. Retrieved april 04, 2020, from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200316135138-37-145175/apa-itu-virus-corona-dan-cirinya-menurut-situs-who
Detik Finance. (2020, April 17). Retrieved April 18, 2020, from Total Pekerja Dirumahkan dan Kena PHK Nyaris 2 Juta Orang: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4980744/total-pekerja-dirumahkan-dan-kena-phk-nyaris-2-juta-orang
detikHealth. (2020, April 16). Retrieved April 17, 2020, from Data Tes Corona 16 April Diungkap, Total 169.446 ODP dan 11.873 PDP: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4979571/data-tes-corona-16-april-diungkap-total-169446-odp-dan-11873-pdp
Kompas.com. (2002, April 1). Retrieved April 18, 2020, from 5 Kebijakan Jokowi Tangani Covid-19, Gratiskan Tarif Listrik hingga Keringanan Kredit: https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/01/160000765/5-kebijakan-jokowi-tangani-covid-19-gratiskan-tarif-listrik-hingga?page=all
Kompas.com. (2020, maret 13). Retrieved april 16, 2020, from Kasus Pertama Virus Corona di China Dilacak hingga 17 November 2019: https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/13/111245765/kasus-pertama-virus-corona-di-china-dilacak-hingga-17-november-2019?page=1
Kompas.com. (2020, maret 5). Retrieved april 18, 2020, from Sri Mulyani Sebut Dampak Ekonomi Virus Corona Lebih Serius daripada Krisis Ekonomi 2008: https://nasional.kompas.com/read/2020/03/05/22525711/sri-mulyani-sebut-dampak-ekonomi-virus-corona-lebih-serius-daripada-krisis
Kompas.com. (2020, April 4). Retrieved April 18, 2020, from Bisakah Jenazah Pasien Covid-19 Tularkan Virus? Ini Kata Pakar UGM: https://www.kompas.com/edu/read/2020/04/04/071548171/bisakah-jenazah-pasien-covid-19-tularkan-virus-ini-kata-pakar-ugm?page=all
Kompas.com. (2020, juni 9). Retrieved juni 9, 2020, from UPDATE: Tambah 1.043, Kini Ada 33.076 Kasus Covid-19 di Indonesia: https://nasional.kompas.com/read/2020/06/09/15442671/update-tambah-1043-kini-ada-33076-kasus-covid-19-di-indonesia?page=2
KOMPAS.com. (2020, april 16). Retrieved april 16, 2020, from Gejala Baru Virus Corona, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Langkah Pencegahan?: https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/16/090400565/gejala-baru-virus-corona-apa-yang-bisa-dilakukan-untuk-langkah-pencegahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar