Minggu, 08 Juli 2018

Kajian Antropologi Budaya Indonesia


Upacara Ngaben, sebagai kebudayaan Strukturalisme Umat Hindu Bali


Antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari manusia terkait dengan perilaku-perilaku yang menjadi kebiasaan dan hingga menjadi sesuatu yang dapat disebut sebagai kebudayaan. Dalam antropologi terdapat beberapa aliran-aliran, salah satunya yaitu aliran Strukturalisme. Aliran tersebut mengkaji suatu kebudayaan manusia yang berupa suatu kesenian, pola hidup, atau upacara-upacara sebagai perwujudan pemikiran manusia. Salah satu wujud dari kebudayaan strukturalisme adalah Upacara Ngaben oleh Umat Hindu di Bali.

Upacara kematian umat Hindu di Bali atau yang lebih dikenal dengan ngaben merupakan salah satu budaya lokal yang ada di Bali yang berisi berbagai macam ritual atau upacara adat yang diperuntukkan kepada sanak famili yang telah meninggal dunia. Menurut kepercayaan umat Hindu kematian adalah perpindahan dari struktur kehidupan dunia menuju ke struktur kehidupan lainnya yang akan datang. Ritual kematian adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk beragam dan berbudaya.

            Terdapat banyak sekali ritual atau upacara kematian yang ada, salah satunya adalah upacara ngaben yang dilakukan umat Hindu yang berada di Bali yang juga termasuk dalam upacara Pitra Yadya, atau upacara yang ditunjukkan kepada leluhur. Kata ngaben sendiri berasal dari bahasa yang memiliki arti api. Penggunaan peralatan yang akan digunakan pada saat prosesi membutuhkan biaya yang tidak sedikit berkisar antar 150=200 juta rupiah. Upacara ngaben sendiri memiliki beberapa ritual, yang sangat unik dan memiliki banyak makna, ritual tersebut antara lain sebagai berikut :

1.      Ritual Ngulapin

Ritual ngulapin tersendiri merupakan ritual untuk menyucikan peti yang berisi jenazah,  ritual ngulapin ini akan dilakukan oleh pemuka agama yang disebut dengan Pinandita.





2.      Ritual memandikan Jenazah

Dalam ritual ini jenazah akan di atas pepaga (meja) dan kemudian akan dimandikan oleh keluarganya. Dalam proses ini kemaluan jenazah akan ditutup dengan kain hitam, sementara bajunya akan dibuka, kemudian kain hitam yang menutupi kemaluan jenazah akan diganti dengan daun teratai (bagi wanita), dan daun terong (bagi pria) dan akan dipakaikan pakaian adat lengkap, diberi bunga melati dilubang hidung, pecahan kaca di atas mata, dan daun intaran di alis, hal ini dimaksudkan agar ketika seorang yang telah meninggal ketika bereinkarnasi diberikan badan yang lengkap. Ritual ini dilakukan di halaman rumah keluarga.

3.      Ritual Narpana

Ritual ini merupakan ritual untuk memasukkan jenazah ke dalam peti bersama barang-barang yang akan ikut dibakar.

4.      Ritual Pakiriman Ngutang

Jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti kemudian akan dinaikkan ke atas bade, yaitu menara yang digunakan untuk mengusung jenazah dan akan diiringi dengan suara baleganjur (gong khas Bali)

5.      Ritual Ngising

Merupakan acara puncak dari ritual ngaben, yaitu pembakaran jenazah yang akan dipimpin langsung oleh pendeta. Barulah jenazah akan dibakar hingga hangus, tulang tulangnya akan digilas dan dimasukkan ke dalam kelapa gading yang telah dikeluarkan airnya.

6.      Ritual Ngayud

Merupakan ritual terakhir dari upacara ngaben, yaitu menghanyutkan abu baik ke laut maupun sungai yang bertujuan untuk menghanyutkan dosa yang masih tertinggal pada roh.

Rangkaian ritual yang ada di upacara ngaben ini memiliki arti untuk pembayaran hutang kepada leluhur (Pitra Rina) yang wajib dilakukan oleh seorang anak dengan menggunakan hasil kerjanya sendiri dan bukan dengan warisan dari orang tua.

Upacara Ngaben yang dilakukan oleh umat Hindu tersebut merupakan suatu wujud perwakilan dari pemikiran dan keyakinan masyarakat setempat, yang beranggapan bahwa melalui upacara tersebut maka si arwah dari manusia tersebut akan bereinkarnasi dengan baik dan melalui upacara tersebut mereka meyakini untuk membayar hutang-hutang kepada para leluhur mereka. Jika kita analisa, maka kebudayaan Upacara Ngaben tersebut merupakan salah satu wujud dari kebudayaan antropologi menurut aliran Strukturalisme.
             Indonesia merupakan negara dengan kekayaannya alam hingga sumber daya manusianya yang melimpah. dalam sejarahnya Indonesia mengalami berbagai masa-masa yang silih berganti, mulai dari budaya asli yang dimiliki Indonesia, kebudayaan india yang dibarengi dengan menyebarnya agama hindhu dan budha di Indonesia, kebudayaan arab yang masuk bersamaan dengan penyebaran agama islam, hingga ketika penjajahan dibarengi dengan menyebarnya budaya barat kristen. semua tahap-tahap tersebut memberikan corak yang khas bagi Indonesia, karena ada beberapa kebudayaan yang masih tetap dijaga hiingga sekarang, dan ada pula budaya yang menyesuaikan perkembangan zaman.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak adanya Virus Corona Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Dampak adanya Virus Corona Terhadap Kehidupan Sosial Masyaraka t Nama : Nita Purnamasari NIM : 180910302003          Duni...