UKMF Lembaga Ilmiah Mahasiswa Sospol(LIMAS) Universitas Jember |
Paradigma Sosiologi
Paradigma
Sosiologi berangkat dari keinginan dari tokoh-tokoh ilmu sosiologi yang
berkeinginan, ilmu-ilmu sosial menjadi ilmu pengetahuan yang ilmiah. Suatu ilmu
dapat dikatakan ilmiah, jika ilmu tersebut berangkat dari hal-hal yang bersifat
empiris.
1.
Paradigma Fakta Sosial
Paradigma sfakta sosial ini diambil dari karya-karya Durkheim,
yaitu The Rules of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Paradigma
Fakta Sosial merupakan paradigma yang bekerja mempengaruhi sosial masyarakat
yang terkadang bersifat koersif atau memaksa.
Fakta sosial inilah yang menjadi pokok pembahasan dari paradigma
sosiologi. Fakta sosial dinyatakan sebagai benda (thing), sehingga dalam
memahaminya diperlukan penyusunan data riil diluar pemikiran manusia.
Paradigma Fakta Sosial terdiri dari:
1)
Material, suatu barang yang dapat
dilihat dan diobservasi.
2)
Non-material, sesuatu yang dianggap
nyata namun keberadaannya tidak dapat dilihat melalui panca indra. Fakta sosial
jenis ini muncul dari dalam kesadaran manusia, seperti perihal perasaan
manusia.
3)
Struktur fungsional, merupakan suatu
struktur yang keberadaannya mengikat manusia, sehingga masnusia tersebut harus
berperilaku sesuai dengan struktur yang mengikatnya.
4)
Teori konflik, fakta sosial jenis
ini berasumsi bahwa dengan sebuah konflik atau masalah, maka dapat merubah
keadaan individu manusia.
Perhatian paradigma fakta sosial
terpaut kepada hubungan antar struktur sosial, pranata sosial dan hubungan
antar individu dengan struktur sosial serta hubungan individu dengan pranata
sosial. Metode yang tepat untuk paradigma fakta sosial adalah melalui
penelitian kuantitatif melalui kuesioner dan interview, dengan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang runtun secara rasional dan tentang unit sosialnya
sendiri.
2.
Paradigma Definisi Soial
Paradigma ini memperlajari bahwa bagaiman struktur sosial dan
pranata sosial keduanya saling membantu
untuk membentuk tindakan manusia yang penuh arti dan penuh makna. Atau dapat
disimpulkan bahwa paradigma ini mempelajari sistem sosial masyarakat dari
individu-individunya melalui tindakan-tindakan atau yang disebut dengan social
action. Tokoh dari paradigma ini adalah Weber. Paradigma definisi sosial
didasari oleh:
1)
Nilai
2)
Tujuan
3)
Afektual
4)
Tradisional
Paradigma Definisi Soisial biasanya
digunakan dalam penelitian kualitatif, dimana mereka cenderung menggunakan
metode observasi dalam penelitian karena untuk memahami intra dan inter
subjektifive dari tindakan sosial dan interaksi sosial, selain itu metode ini
cukup efektif untuk menggali realitas sosial secara mendalam melalui in deep
interview.
3. Paradigma Perilaku Soial
Paradigma yang mempelajari tentang perilaku-perilaku manusia. Tokoh
dari paradigma ini adalah B.F Skinner, Skinner melihat kedua paradigma fakta
sosial dan definisi sosial sebagai perspektif yang mistik, dan tidak dapat
diterangkan secara rasional.
Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya pada hubungan
antara individu dan lingkungannya atau proses interaksi.
Ritzer
menemukan perbedaan antara ketiga paradigma diatas bersifat estetis. Perbedaan
ini sesuai dengan pengalaman di lapangan. Menurut Ritzer paradigma yang ada
dalam sosiologi tersebut saling berhubungan satu sama lain dengan demikian akan
melemahkan sebagian besar dasar-dasar perbedaan yang ada sekarang.
https://limasfisipunej.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar