Minggu, 26 November 2017

PUISI : "Mengenal CINTA"



Mengenal CINTA ....


CINTA ....

Cinta adalah fitrah yang Allah berikan kepada setiap insan
Karena cinta membuat hidupku lebih berwarna
Walau ku tau, aku takkan pernah melihat wujud dari cinta
Cinta begitu indah
Cinta begitu mempesona 
Cinta kau yang mengajarkanku apa artinya sebuah perhatian kecil dalam hidupku
Dalam sekejap mata ku berkedip kau datang menghampiriku
Yang tak pernah akan ku sangka hadirmu begitu cepat

CINTA ....

Kau hanya bisa kurasakan tak bisa ku pegang tak bisa ku genggam erat-erat agar kau tak lepas
Kau bagaikan pengisi ruang yang tak berwujud
Ketika kau datang, kau membuatku begitu bermakna  
Entah apa ?
Entah itu semua telah ku alami denganmu cinta
Allah hadirkan cinta untukku sebagai pelengkap duniaku
Kau begitu indah cinta
Bagaikan segala-galanya

CINTA ....

Kau ajarkanku sebuah penantian
Kau ajarkan ku sebuah pengorbanan
Dalam sekejap aku telah buta karenamu
Karena indahnya rasa cinta itu
Dalam penantianku kini kurasakan
Cinta tak harus memiliki seperti yang kurasakan sekarang
Cinta begitu indah itu sekarang menyakitkan bagiku
Karena aku telah salah menempatkan cinta itu
Aku salah
Aku telah berdosa tak bisa menjagamu untuk yang sekarang
Cinta kepada makhluk tuhanku  yang belum pasti
Maafkan aku
Dan kini aku sadar, dan aku sangat tersadarkan
Allah memberi kesempatan untukku
Untuk lebih mengenal cinta atas segala Ridho-Nya
Cinta yang indah dalam pernikahan
Bukan Cinta dalam hubungan haram


@SAR

ESAI : "Pemberdayaan Masyarakat Sumbersalak"



Kelompok Pemberdayaan Damar Wulan di Desa Sumbersalak, Ledokombo, Jember




Masyarakat Indonesia masih banyak yang bekerja sebagai buruh migran atau biasa disebut TKI/TKW. Hal ini disebabkan oleh masalah ketenagakerjaan di dalam negeri yang belum terpecahkan, seperti lapangan pekerjaan yang sedikit, kualifikasi persyaratan pekerjaan yang sulit dan rendahnya tingkat pendidikan di desa. Hal tersebut menyebabkan banyaknya masyarakat Indonesia khususnya perempuan yang berusia produktif yaitu antara 18 sampai 30 tahun memilih untuk bekerja sebagai buruh migran di luar negeri yang menjanjikan gaji yang besar. Setelah mereka kembali ke tanah air, mayoritas dari mereka menjadi pengangguran. Hal ini tentu saja menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat untuk mencari cara bagaimana memberdayakan masyarakat terutama bagi mereka yang telah bekerja sebagai buruh migran, agar tidak menjadi seorang pengangguran dan tercipta masyarakat desa yang mandiri.
Desa Sumbersalak merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh migran, bahkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Indonesia proses untuk menjadi buruh migran penduduk Desa Sumbersalak dipermudah perizinannya melalui Desbumi (Desa Peduli Buruh Migran) yang diresmikan pada tanggal 25 November 2015. Hampir 90% penduduk Desa Sumbersalak menjadi buruh migran. Namun, saat kontrak sebagai buruh migran telah selesai dan kembali ke Indonesia, para buruh migran tersebut mayoritas menganggur atau sebagian ada yang menjadi buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu serta ada pula yang memilih menjadi buruh migran kembali. Tentu saja hal ini sangat disayangkan karena mereka hanya bergantung kepada penghasilan saat menjadi buruh migran. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ialah melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian diharapkan masyarakat di Desa Sumbersalak dapat menjadi mandiri dengan hasil kerja sendiri.
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sumbersalak, kecamatan Ledokombo, kabupaten Jember sejatinya sudah mulai berjalan dengan baik sejak tahun 2013-2014 setalah masuknya Tanoker. Awalnya Tanoker melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang ditinggal ke luar negeri oleh orang tuanya yang menjadi buruh migran. Namun melihat banyaknya permasalahan yang terjadi, salah satunya adalah pengangguran, Tanoker bersama pemerintah desa membentuk kelompok pemberdayaan masyarakat yang semua anggotanya merupakan eks-buruh migran yang tidak kembali bekerja di luar negeri. Harapan dari pembentukan kelompok pemberdayaan tersebut adalah agar para eks-buruh migran tersebut memiliki pekerjaan yang tetap disamping menjadi buruh tani. Selain itu masyarakat nantinya mempunyai pandangan dan kepentingan bersama serta memberdayakan masyarakat desa Sumbersalak khususnya bagi eks-buruh migran dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Namun dalam perjalanannya, pemberdayaan masyarakat desa Sumbersalak masih menemui banyak kendala dan memerlukan banyak pendampingan dari pemerintah dan antusias dari masyarakat agar terbentuk masyarakat desa yang mandiri.
Kelompok pemberdayaan masyarakat Damar Wulan merupakan salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yang dibentuk dengan kerjasama Tanoker, pemerintah desa dan masyarakat eks-buruh migran. Kelompok ini berdiri sejak tahun 2014 saat diadakannya Jambore Unit di Balai Desa Sumbersalak dan menghasilkan beberapa produk seperti  camilan ladrang, kripik manis, keripik bawang, ulat sutera dan biji kacang panjang. Mereka masih memproduksi menggunakan alat-alat yang tradisional, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan produksi. Satu hari mereka dapat menghasilkan dua macam produk camilan. Namun ketika ada pesanan yang banyak, mereka meminta bantuan kepada tetangga-tetangga di sekitar rumah mereka untuk membantu memproduksi camilan keripik yang dipesan, sehingga dapat memproduksi camilan keripik dalam jumlah yang besar seharinya. Namun proses pengemasannya telah menggunakan alat press yang lebih modern. Tentu saja hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras mereka dalam produksi camilan  keripik yang bermula dari modal mereka sendiri.
Produk-produk tersebut sudah banyak dipasarkan namun masih sekitar wilayah kecamatan Ledokombo, seperti di warung-warung dan pasar yang ada di kecamatan Ledokombo. Pemasaran tersebut dibantu oleh suami-suami mereka untuk membawa produk-produknya untuk ditempatkan di warung-warung dan pasar. Selain itu, mereka juga sering mendapat pesanan dalam jumlah yang besar pada saat bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Bahkan pesanan yang mereka terima berasal dari luar daerah Ledokombo. Pendistribusian pesanan dari luar Ledokombo akan dibantu oleh anggota Tanoker. Sebenarnya kelompok Damar Wulan ingin mengembangkan pemasaran yang lebih luas lagi ke daerah-daerah yang ada di Jember atau bahkan ke luar daerah Jember selain ketika menerima pesanan. Namun mereka masih terkendala dengan perizinan untuk pemasarannya, sehingga mereka  belum bisa memasarkan barang-barang produksinya ke berbagai wilayah di Jember.
Ketika Mendagri berkunjung ke wilayah tersebut, Mendagri telah berjanji untuk membantu mengurus perizinan dan pemberian label halal yang resmi kepada Kelompok Damar Wulan, sehingga mereka dapat memasarkan barang-barang produksi mereka ke berbagai wilayah di Jember atau bahkan ke luar Jember, namun sampai sekarang perizinan tersebut tidak kunjung diberikan. Padahal Mendagri sendiri telah mengakui poduk yang dihasilkan oleh Kelompok Damar Wulan dan ketika kembali ke Jakarta, Mendagri membawa barang-barang produksi Kelomok Damar Wulan dalam jumlah yang banyak. Meskipun perizinan belum keluar, Kelompok Damar Wulan tetap semangat dalam memproduksi berbagai produk camilan dan pemasarannya masih di sekitar wilayah Ledokombo. Alhasil penghasilan dari pemasaran tersebut tidak menentu dan kadang naik turun, namun mereka tetap senang karena mereka beranggapan bahwa lebih baik bekerja di negeri sendiri dengan penghasilan yang tidak menentu tetapi dapat dekat dan berkumpul bersama keluarga, daripada bekerja sebagai buruh migran di luar negeri dengan gaji yang tinggi tetapi jauh dari keluarga.
Tanoker begitu aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Bahkan setiap tahun mereka membuat acara dengan mengundang berbagai kelompok pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah Kelompok Damar Wulan. Acara tersebut bertujuan agar mereka saling bersilaturahmi dan saling bertukar pikiran tentang inovasi dari produk-produk masing-masing kelompok. Selain itu, acara tersebut juga digunakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi di setiap kelompok serta mencari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, sehingga kelompok pemberdayaan masyarakat dapat berjalan terus menerus dalam memberdayakan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya yang tergabung dalam kelompok-kelompok pemberdayaan tersebut sehingga dapat mewujudkan masyarakat desa yang mandiri.
Berdasarkan permasalahan di atas, dapat kita ketahui bahwa program pemberdayaan masyarakat yang ada di Desa Sumbersalak sudah berjalan dengan baik dengan adanya kesadaran dari beberapa masyarakat khususnya mereka sebagai eks-buruh migran untuk tidak bergantung kepada pemerintah dan bekerja di luar negeri dengan gaji yang tinggi namun jauh dari keluarga. Hal ini disadari oleh Tanoker untuk melakukan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat memiliki pekerjaan yang tetap di Indonesia dan agar masyarakat yang eks-buruh migran tidak kembali bekerja sebagai buruh migran di luar negeri, sehingga terbentuklah kelompok-kelompok pemberdayaan masyarakat yang masing-masing kelompok tersebut memiliki produk unggulan masing-masing dan dipasarkan di wilayah Ledokombo dan di luar wilayah Ledokombo.
Kelompok pemberdayaan masyarakat di Desa Sumbersalak sejatinya sudah berjalan dengan baik, karena anggota kelompok tersebut tidak berorientasi kepada hasil keuntungan yang diperolehnya. Namun hal tersebut tidak membuat kelompok-kelompok pemberdayaan tersebut menyerah dan berhenti begitu saja. Mereka menikmati pekerjaan tersebut dan akan terus memproduksi produk-produk unggulan mereka. Meskipun penghasilan tidak tetap, mereka tetap dapat berkumpul bersama keluarga, dan hal tersebut yang membuat mereka memilih untuk tetap bertahan dan menjalankan kelompok pemberdayaan masyarakat daripada kembali bekerja di luar negeri. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumbersalak, masih banyak yang memilih untuk bekerja sebagai buruh migran di luar negeri, karena berorientasi terhadap gaji yang tinggi.
Hal ini sangat menarik bagi masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat eks-buruh migran yang sudah tidak bekerja di luar negeri, karena pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi masyarakat yang mandiri. Tentu saja hal ini perlu dukungan yang penuh oleh pemerintah, masyarakat Indonesia dan mahasiswa yang nantinya juga akan kembali kepada masyarakat.

Jumat, 24 November 2017

Doa yang dikabulkan Allah




Ya Allah, Hanya Kepada-Mu lah Kami Memohon …

Banyak banget kan hal di dunia ini yang tidak semuanya bisa kita lakukan sendiri. Kita pasti butuh pertolongan dari orang lain. Apalagi masalah akhirat, wah ga usah ditanya kita juga ngerti kalo Allah lah yang bisa menolong kita. Makanya Islam mengajarkan agar kita berdoa. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186)

Lalu gimana caranya biar kita doa kita terkabul? Berikut beberapa kiat agar do’a kita terkabul.

1.      Ikhlas
Keikhlasan merupakan poros semua amalan dan ibadah, termasuk dalam berdoa.  Doa orang yang ikhlas, akan lebih didengar dan diperhatikan oleh Allah. Allah Subhanahu wa ta’alla berfirman,

ادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Ghafir : 14).

Dari Abdurrahman bin Yazid bahwa dia berkata, “Ar-Rabii’ datang kepada ‘Alqamah pada hari jumat dan jika saya tidak ada dia akan memberikan kabar kepada saya, lalu ‘Alqamah bertemu dengan saya dan berkata, ‘Bagaimana pendapatmu tentang apa yang dibawa oleh Rabii’?’ Dia menjawab, ‘Berapa banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan? Karena Allah tidak menerima kecuali doa yang ikhlas.’ Saya berkata, ‘Bukankah itu telah dikatakannya?’ Dia berkata, ‘Abdullah mengatakan bahwa Allah tidak mendengar doa seseorang yang berdoa karena sum’ah, riya’, dan main-main, tetapi Allah menerima doa orang yang berdoa dengan ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR. Bukhari)

 2.      Tidak berdoa untuk sesuatu yang dosa dan memutus silaturahim
Dari Abu Said, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad, derajat hasan)

Kata Syaikh Al-Mubarakfuri yang dimaksud “tidak berdoa untuk sesuatu yang berdosa” artinya berdoa untuk kemaksiatan seperti, “Ya Allah, takdirkan aku untuk bisa membunuh si fulan”, sementara si fulan itu tidak berhak dibunuh atau “Ya Allah, berilah aku rizki untuk bisa minum khamr”. Atau berdoa untuk memutus silaturahim. Suatu contoh, “Ya Allah, jauhkanlah aku dari bapak dan ibuku serta saudara-saudaraku”. Doa tersebut merupakan bentuk pengkhususan terhadap yang umum. Imam Al-Jazri menjelaskan bahwa memutus silaturahim bisa berupa tidak saling menyapa, saling menghalangi, dan tidak berbuat baik dengan semua kerabat dan keluarga.

3.      Hendaknya makanan dan pakaian dari yang halal dan bagus
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyebutkan, “ Seorang lelaki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat tangan ke langit tinggi-tinggi dan berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimanakah doanya bisa terkabulkan ?” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud lama bepergian dalam rangka beribadah kepada Allah seperti haji, ziarah, silaturahim dan yang lainnya. Wuzzz….ngeri kan. Yang bepergian untuk kebaikan aja bisa ditolak, apalagi yang berbuat maksiat. Makanya jaga diri dari makanan, minuman, pakaian haram serta jauhi perbuatan yang tidak disukai Allah.

4.      Tidak tergesa-gesa dalam menunggu terkabulnya doa
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu selagi tidak tergesa-gesa, yaitu ia mengatakan, ‘Saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan’.” (Mutaffaqun ‘alaih)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Yang dimaksud dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Saya berdoa tetapi tidak dikabulkan’, yaitu seseorang bosan berdoa lalu meninggalkannya, seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau mungkin dia berdoa dengan baik sesuai dengan syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan menyangka Allah tidak mampu mengabulkan doanya, padahal Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan tidak pernah habis pemberian-Nya.”

Syaikh Al-Mubarafakturi menjelaskan bahwa Imam Al-Madzhari berkata, “Barangsiapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa adalah ibadah, baik dikabulkan atau tidak, seharusnya seseorang tidak boleh bosan beribadah. Tertundanya permohonan boleh jadi belum waktunya doa itu dikabulkan karena segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya. Sehingga, segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi.

Atau boleh jadi permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan Allah mengganti doa tersebut dengan pahala, atau boleh jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar orang tersebut rajin berdoa. Sebab Allah sangat senang terhada orang yang rajin berdoa, karena doa memperlihatkan sikap yang rendah diri, menyerah, dan merasa membutuhkan Allah. Orang yang sering mengetuk pintu akan segera dibukakan pintu dan begitu pula orang yang sering berdoa akan dikabulkan doanya.

Allah berfirman,

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu.” (QS. Ghafir : 60)

Banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan, seandainya ayat tersebut sesuai dengan zhahirnya (tekstualnya) pasti tidak mungkin doa tersebut ditolak. So, lalu apa maksudnya ?

Dari ‘Ubadah bin Shamit, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا عَلَى الأَرْضِ مُسْلِمٌ يَدْعُو اللَّهَ بِدَعْوَةٍ إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهَا أَوْ صَرَفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
Tidak ada seorang muslim di dunia berdoa memohon suatu permohonan melainkan Allah pasti akan mengabulkan atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisal.” (HR. Tirmidzi, hasan shahih)


5.      Hendaknya berdoa dengan hati yang khusyu’ dan yakin doanya pasti akan dikabulkan
Allah Ta’ala berfirman,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً
Berdoalah kepada Rabb-mu dengan tadharru (berendah diri) dan suara yang lembut” (QS Al-A’raf : 55)

Dari Abdullah bin ‘Amr, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hati itu laksana wadah dan sebagian wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya. Apabila kalian memohon kepada Allah  maka mohonlah kepada-Nya sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR Ahmad)

Syaikh Al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dan kalian yakin akan dikabulkan” adalah pengharusan. Artinya, berdoalah sementara kalian bersikap dengan sifat yang menjadi sebab terkabulnya doa. Imam Al-Madzhari menjelaskan bahwa hendaknya orang yang berdoa merasa yakin bahwa Allah akan mengabulkan doanya.

Sedangkan yang dimaksud “hati yang lalai” adalah hati yang berpaling dari Allah atau berpaling dari yang dimintanya.

Seandainya ada yang mengatakan, sebagian ada doa yang terkabul dan sebagian yang tidak maka bagaimana kita bisa yakin? Jawabannya, bahwa orang yang berdoa pasti akan dikabulkan dan permintaannya pasti akan diberikan kecuali bila dalam catatan azali Allah doa tersebut tidak dikabulkan. Akan tetapi, mungkin dia akan dihindarkan dari musibah semisalnya, diganti pahala, atau ditinggakan derajat di akhirat.

6.      Memanfaatkan waktu yang utama untuk berdoa
Allah menciptakan waktu dengan kemuliaan yang berbeda-beda. Itulah sebabnya Allah bersumpah atas keberadaan jenis waktu yang berbeda. Ada waktu demi masa, demi waktu dhuha, demi malam, demi siang, dsb. Adapun waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa di antaranya :
a.     Sepertiga malam terakhir
b.     Tatkala berbuka puasa bagi orang yang berpuasa
c.     Setiap selesai shalat fardhu
d.     Pada saat perang berkecamuk
e.     Sesaat pada hari jumat
f.      Pada waktu bangun tidur pada malam hari bagi orang yang sebelum tidur dalam keadaan suci dan berdzikir pada Allah
g.     Di antara adzan dan iqomah
h.     Pada waktu sujud dalam shalat
i.      Saat sedang turun hujan
j.      Saat ajal tiba
k.     Malam lailatul qadr
l.      Pada hari arafah

The last, janganlah bersedih bila doa kita belum terkabul. Yang pasti jangan menyerah untuk selalu berdoa. Yakinlah bahwa skenario Allah tak pernah salah.

Dampak adanya Virus Corona Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Dampak adanya Virus Corona Terhadap Kehidupan Sosial Masyaraka t Nama : Nita Purnamasari NIM : 180910302003          Duni...